Container Icon

Memaknai Kehidupan : Satu Tepukan di Pundakku..



Hanya Cerpen
Miss u my angel….
satu pesan tampil pada jendela YM ku…rasanya tidak membalas sapanya juga tidak mengapa, karena aku juga saat itu sedang dalam keadaan invis, tapi ku urangkan niatku, aku tahu, beliau dapat mendeteksiku kalo pada saat itu aku sedang online meski dalam keadaan invis, karena beliau juga perna mengajariku cara mendeteksi teman list YM yang invis, terlepas dari itu, aku juga merindukannya, sudah sangat lama sekali aku tidak ngobrol dengannya..semenjak beliau sibuk dengan ekspansi bisnisnya dan semenjak beberapa kali pesan YM ku diabaikannya, terkadang aku masih suka ngambek bila pesan YM ku diabaikan.., sangat konyolkan?? Tapi begitulah…aku sedang belajar untuk merubah sifat jelek itu..

Satu senyum, mengawali perbincangan itu
"Alhamdulillah, senang bisa berbincang denganmu nak, abah pikir benar-benar kehilanganmu"…, "maksudnya abah?"
"Kemana saja? Ada apa dengan mu nak? "
"Masih belum paham abah…,"
"status facebookmu dan facebookmu?"
Ku balas dengan sebuah senyuman dan ringan tanpa beban aku hanya menambahkan kalimat, 
"ingin rehat sejenak abah…"
"seharusnya abah tak mendengar darimu nak...
karena energimu, abah tahu sangat besar
abah banyak terinspirasi dari energimu…"

"apakah ada yang salah dengan status itu abah?"
"bukan masalah benar atau salah nak.....
jika kau memberi energi bagi yg lain...jangan pernah lemahkan kembali mereka
bidadari itu bukan hanya panggilan kesayangan abah, namun juga mewakili segenap kesempurnaan"
"maafkan abah..."
"sekali lagi bukan tentang benar atau salah...
bayangkan...ketika abah melepas bintang, dia menerangi setiap jejak2 kebingungan...namun di tengah jalan bintang itu kebingungan dengan benderang sinarnya..."
"aku juga punya sisi lemah abah, aku hanya butuh waktu.."
"kita bicara kualitas nak!"
"Maafkan abah, entah mengapa hanya ingin begitu..
status itu terkesan apa yang tertangkap abah??"
"orang yg terhimpit"
"benarkah??"
"ada penjelasan yg lebih mengena?"
"yang jelas, aku kurang bisa mengontrol perasaanku, bila aku sedih, terluka, kecewa....aku akan sangat sedih sekali.. dan lari.....mencoba menghindarrr.....mencoba menjauh.... mencoba menghilang.....sampai aku menemukan kekuatan untuk muncul, menatap ....memandang "dunia" : ya hanya...itu yang selalu aku butuhkan..."
"engkau bahagia seperti itu nak?"
"aku tersiksa abah, tapi lebih baik begitu bagiku
krn aku hanya butuh waktu untuk menemukan kekuatan itu"

"Nak...abah masih harus mendorong ya?"
"Adakalanya bintang itu tidak bersinar karena tertutup awan kelam, abah.."
"tertutup awan kelam bukan berarti bintang tak bersinar???"
"dia memang akan tetap bersinar, tp bukankah sinarnya tertelan?"
"bintang adalah benda yg bersinar..."
"sinarnya tertelan kelamnya awan abah
tak mampu menembus kelamnya awan
tapi setelah awan berlalu....dia akan bersinar kembali abah.."
"lalu apa istimewanya jika hanya mengkuti "kebiasaan kerumunan"???
tenggelamlah dlm kerumunan
berjejer menunggu awan berlalu..".
"aku...hanya kurang pandai mengontrol perasaan abah
hanya itu...
hanya butuh waktu...aku pikir begitu....
aku juga tidak tahu, akan sampai kapan aku bisa mengolah perasaan sedihku, lukaku untuk tdk lari...menghindar....menghilang…menjauh…"

"abah membuat presure padamu nak?
Fany adekmu...beberapa kali menangis pulang sekolah karena pipis di jok mobil jemputannya...
menangis diolok temannya setiap kali itu terjadi...
tidak ada masalah ketika ia bisa menahan pipisnya...
tapi bgmna jika menjelma menjadi "trauma" baginya...
akhirnya abah sarankan ia u "melawan" olokan temannya
kini...tak ada yg berani mengoloknya dan ia tak pernah pipis lagi di mobil jemputannya"

"aku harus bagaimana abah.."
"abah yg bertanya padamu?
apakah yg abah lakukan pada adekmu benar?"

"bagaimn mungkin aku mengatakan salah, sedangkan hasilnya aku sdh tahu??
kini...tak ada yg berani mengoloknya dan ia tak pernah pipis lagi di mobil jemputannya
bukankah itu yang diharapkan???"

"karena abah mengenal benar "masalah" itu hanyalah dari anak2, namun menjadi besar bagi Fany karena dia juga anak2...
kau ingin menjadi besar dan masalah itu menjadi sekecil anak2...atau...masalah itu kau anggap besar lalu melihatmu seperti anak2 ????"
"abah tak bermaksud menghakimimu...abah hanya ingin menepuk pundakmu di saat2 seperti ini..."

"terima kasih abah
aku tidak tahu hrs berkata apa lagi?
apakah hrs bertanya??
lalu apa yg hrs aku lakukan??
atau jadi bagaimana?
atau....??"

"istirahatlah nak....abah bukan sedang mendiktemu...
kenalilah dirimu lebih seksama
sehingga kau tahu...tak semua orang diberikan karunia sepertimu
akhirnya kau akan tahu....kenapa sinarmu tak seharus redup...
i miss u bidadariku..".
------
Satu nada dering kamisama milik edcoustic membangunkan dari tidurku…
Kulirik jam menunjukkan pukul 03.00 WIB, aku Cuma bermimpi…
Ah…..abah, aku tahu dalam diammu engkau selalu memantau anakmu, dalam keacuhan sikapmu yang kurasakan, engkau selalu memperhatikan aku.., aku tahu engkau tidak meninggalkanku, tapi terkadang aku tidak terbiasa dengan semua diammu, dengan semua ke cuekanmu…, 
apakah semua dari kaummu memiliki sifat seperti itu?? Betapa tidak menyenangkannya bagi diriku dengan sifat seperti itu, karena aku lebih suka pengungkapan setiap saat akan rasa sebuah hati, aku rasa semua dari kaumku juga memiliki keinginan yang sama, 

teringat kata-kata ummi disuatu senja “Nak! Bila kelak engkau menemukan suamimu yang tidak pernah mengungkapkan cintanya, jangan menganggapnya tidak mencintaimu, tidak menyayangimu karena mereka mencintaimu, menyayangimu dengan pengungkapan melalui cara mereka sendiri…, 
Ummi!! Saat engkau mengatakan itu, aku berdoa dalam hatiku, agar Alloh menganugerahkan kepada kaum adam, kemampuan mengungkapkan setiap ketulusan mereka..,

hufft…..
layar monitor laptopku masih menyala sedari tadi dengan satu instrument the secret waterfall yang diulang2nya..
aku masih terdiam ..,…ah mimpiku…..tepukanmu di pundakku menyisakan perenungan setiap untaiannya…

4 komentar :

JuliEd mengatakan...

Terima kasih kenangan...
meski hanya sebuah kenangan, yang mungkin bagi orang lain terlupakan, namun setidaknya aku dapat membacanya kembali..

Anonim mengatakan...

ingin menepuk pundak mu lagi...

Anonim mengatakan...

sometime...back to past, can be repairing something wrong in present.

JuliEd mengatakan...

anonim, thanks for support to me :),

Posting Komentar