Container Icon

MILAD ku

sudah berapa lama ya, tidak pernah menyentuh blog ini, sampai diri ini hampir tidak ingat lagi email dan pass untuk masuk, heee *nyengir kuda sungguh terlalu :((
so....kita mulai saja yukk....
ceritanya hanya kangen corat-coret
saja....
==========================




ketika alarm kehidupanku berbunyi, mengingatkan aku akan jatah hidup yang diberikan oleh sang pemberi nyawa berkurang satu tahun lagi.  Waktu yang pasti itu akan semakin dekat.


Tundukkan wajahmu di depan cermin...
Pelan...pelan angkat sedikit demi sedikit sampai engkau melihat sosok seseorang di depan itu..!!
Itulah adanya DIRIMU hari ini


 
 
Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat 
Sesungguhnya hitungan nafas kita telah di tetapkan
Dentingan detik telah di perhitungkan
Semuanya akan pergi tak akan bisa kembali

Tapi luka itu masih menyelimuti. seperti malam ini, luka itu terus menggores kehidupanku...
Air mata ini... ya air mata ini... semoga adalah sebuah pertanda bahwa luka itu pada akhirnya akan menumbuhkan bunga – bunga
bumi ini, tempat aku memijakkan kaki, tempat aku berdiri. Tempat aku mencoba berkali – kali bertahan dari gempuran luka. Tempat segala cita dan mimpi kurenda. Tempat bermuaranya segala air mata. Tempat aku menggapai – gapai cahaya. Tempat aku berusaha mempersembahkan yang terbaik bagi semesta. Tempat aku hidup, sebagai seorang manusia, hamba dan khalifahNya. Tempat aku mengalirkan noda dosa dan terkadang menyanyikan kidung surga. Bumi ini begitu luasnya, sementara air mata tak bisa tertampung sempurna.
-
Allahu.. rabbi.... 
wahai tuhan yang memiliki segala keagungan
Wahai tuhan yang telah memberikan selaksa cinta pada jiwa
Wahai tuhan yang telah meniupkan kehidupan. 
Hamba datang...
Hamba datang mengetuk pintuMu.
Hamba datang memohon kepadaMu.
Seandainya saja kau ambil nyawaku malam ini. Jadikanlah hamba seperti seorang “bayi” yang baru telahir dari rahim bidadari. Seandainya saja, kau menjemputku malam ini, berikanlah kebahagiaan itu pada seluruh orang yang kusayangi, pada cinta dalam kehidupanku, pada sahabat – sahabatku, pada manusia – manusia yang telah membantuku berdiri hingga saat ini...
-
Jika Engkau masih menakdirkan tubuhku terbalur luka. Ijinkan aku terus memunguti cahaya dari wajah – wajah purnama. Karena hanya itu yang bisa mengingatkan ku akan firmanMu.
“sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan”.

Jika pada perjalanan berikutnya, ada badai yang lebih besar menghantam, kupinta, jangan biarkan sedetikpun iman di dada meninggalkan raga. Karena hanya itu yang bisa mengantarkanku menuju surgaMu, menatap wajahMu
-
Aku sering rapuh bahkan terkapar meski kadang setegar karang, meski kadang sekokoh bebatuan
-
Memang sangat mudah ketika berbicara tentang ketegaran. Namun begitu sulit dilakukan. Ketika berhadapan dengan badai. Ketegaran hanya milik orang-orang yang menjalani kehidupan dengan keikhlasan, dan memiliki senjata bernama tawakkal.
-
Aku menatap bintang. Kerlipnya menitipkan sebuah pesan. Bahwa kehidupan masih terus berputar. Perjalanan masih panjang. yang harus kupikirkan saat ini adalah bagaimana mengisi kehidupan mendatang dengan kebaikan dan kebaikan. Seperti bintang yang selalu menebar cahaya. Tanpa pernah kecewa meski hanya sedikit kepala yang tengadah kepadanya. Melihat keindahannya

-
Kututup malam dengan ribuan pijar bintang yang berteriak lantang, “, ENGKAU HARUS MENANG!


0 komentar :

Posting Komentar