Container Icon

Pilihan Hidup

  Kunci Poligami Menurut Anis Matta 

Jakarta - Bicara soal poligami, Anis Matta mesti didengarkan. Sebab, pengetahuannya soal poligami tidak berhenti pada tataran teori. Sekjen PKS ini sering terlihat 'runtang-runtung' bersama dua istrinya.

Istri Anis Matta yang kedua adalah seorang wanita asal Hongaria. Cantik khas wanita Eropa Timur, berkulit putih, dan berpostur tinggi. Dalam beberapa kesempatan, Anis sering membawa serta kedua istrinya.

Keduanya dia kenalkan pada orang-orang yang mengenalnya. "Ini istri saya yang kedua," katanya gentle.

Kedua istri Anis Matta juga tampak akrab. Bila menghadiri suatu acara, mereka selalu duduk berdampingan dan terlihat sesekali bercengkrama. Satu hal lagi, kedua wanita itu tinggal serumah dengan Anis Matta.



Kepada detikcom, Kamis (7/12/2006), Anis Matta menyampaikan "kata kunci" tentang poligami. Berikut ini pokok pikirannya:

1. Gunakan pendekatan kesisteman dalam memandang masalah poligami: ini adalah pilihan-pilihan sosial yag disediakan Islam. Setiap orang boleh melakukan atau tidak melakukannya sesuai dengan kondisinya.

2. Perkawinan adalah kontrak sosial yang terjadi antara orang-orang dewasa yang berakal sehat dan mampu memilih dan mereka berhak untuk berbahagia dengan pilihan mereka.

3. Kalau ada keluarga poligami yang berbahagia dengan pilihan mereka, mengapa di alam demokrasi ini ada pihak yang mau memaksakan pilihan hidup lain kepada mereka termasuk dalam hal ini pemerintah?

4. Secara empiris tidak ada suatu data statistik yang menyatakan bahwa keluarga monogami lebih bahagia daripada keluarga poligami. Jadi siapa bilang istri tunggal lebih bahagia dari istri-istri poligami?

5. Secara sosial laki-laki yang memilih berpoligami jauh lebih bertanggung jawab dan lebih menghargai wanita daripada laki-laki yang meniduri wanita dalam kencan semalam (one night stand) lalu melupakannya.(nrl/umi)






5 komentar :

jeye mengatakan...

Sedikit mengomentari poin-poin diatas. Berbeda pendapat masih boleh kan?

1. Setiap orang boleh? kan ada syarat harus adil, dan itu sulit. jadi tidak setiap orang..

2. Bagaimana dengan kebahagiaan istri pertama? pernahkah dia ditanya bahagia/tidak atas pilihan suaminya. Bgmana pula dgn anak2 yang harus rela melihat ibunya dimadu?

3. Sejauh ini saya malah melihat adalah para poligamer yg selalu memaksakan kehendaknya kepada istri pertama (dan masyarakat umum) dgn menjual murah ayat dan hadis..

Nabi muhammad bermonogami 28 tahun, poligami 8 tahun (pasca istri pertama meninggal). monggo ditiru...

4. Tanyalah perempuan mana saja, tidak perlu penelitian: "Lebih bahagia mana, jadi istri satu2nya atau dimadu?"

5. Inilah alasan paling dodol dari pendukung poligami. Kalau dibandingkan dengan yg lebih jelek, semua hal pasti menjadi baik. Lebih baik korupsi ketimbang merampok dan membunuh, jadi....?

JuliEd mengatakan...

kak i (jeye):) = monggo kalau mau beda pendapat dengan yang disampaikan oleh ust. anis mata, ndak ada yang melarang kok :-)
tapi jangan pakai emosi bacanya yak, agar bisa memahami secara baik apa yg ingin disampaikan oleh ust. anis mata :)
lagian istri kedua itu bukan semuanya ingin merebut loh, tapi hanya ingin istri pertama bersedia membagi sedikiittt saja :)bahagianya untuk orang lain, jadi pathner bisa juga,apalagi bila istri pertama dan kedua, punya hobi yang sama, misal sama2 suka jualan, khan klop itu :). dan saling berpathner untuk sama2 membahagiakan orang yang sangat dicintainya, wong di syurga nanti, bila suami kita soleh juga akan dihadiahkan banyak bidadari kok untuknya sama Alloh, heeee ;)

sebenarnya saya ndak perlu mengomentari komentar kakak atas artikel di blog ini tentang pesan ust. anis mata yang saya kutip.itu hak kakak berbeda pendapat :)
tp hanya sedikit ingin meluruskan :
pada point 1 kakak komentari =
"1. Setiap orang boleh? kan ada syarat harus adil, dan itu sulit. jadi tidak setiap orang"

komentar saya :
padahal sudah jelas anis mata memaparkan pada point 1 yang kakak komentari =
"masalah poligami: ini adalah pilihan-pilihan sosial yag disediakan Islam. Setiap orang boleh melakukan atau tidak melakukannya sesuai dengan kondisinya"

saya rasa kalimat ini sudah sangat jelas, POLIGAMI adalah PILIHAN2 SOSIAL yg di SEDIAKAN ISLAM, SETIAP ORANG TANPA TERKECUALI SUAMI KAKAK/ SUAMI SAYA BOLEH MELAKUKAN atau TIDAK MELAKUKANNYA sesuai KONDISINYA, saya garis bawahi ya kak, boleh melakukan atau tidak melakukan sesuai kondisinya.

jadi pendapat saya, poligami itu bukan sebuah prinsip, tp ia kondisional, sebagaimana Rasulullah juga tidak mau berpoligami, tapi kondisilah yang mengharuskan beliau berpoligami.

untuk masalah adil, yang berkaitan dengan keadilan hati memang tidak akan bisa kak, bahkan rasulullah sendiripun mengadukan hal nya kepada Alloh, momohon ampun tidak bisa.
dan Alloh juga telah berfirman " dan sekali2 kamu tidak akan mampu berlaku adil"
tetap saja, akan ada yang lebih dicintai.

lah wong kita saja, sama anak2 kita saja juga begitukan?? tetap saja ada anak yang sangat kita cintai padahal sama2 anak kita :)

aisyah ra. saja juga pencemburu kok, ntar lah kak, kubuatkan catatannya di blog ini, bagaimana kecemburuan aisyah :)
--
dan terakhir saya hanya ingin mengomentari komentar kakak point 5 (mohon maaf kak, tidak direspon semua komentar kakak, krn bagi saya poligami bukanlah hal yang harus di perdebatkan, bila kakak ingin jumpa saya, saya bersedia kapanpun jumpa dengan kakak, kakak tinggal sms saja kenomor saya :) di waiting ya kak... :-)

JuliEd mengatakan...

terus terang saya cukup sedih dengan komentar kakak yang mengatakan =
"Inilah alasan paling dodol dari pendukung poligami"

padahal point ini mengatakan =
"berpoligami jauh lebih bertanggung jawab dan lebih menghargai wanita daripada laki-laki yang meniduri wanita dalam kencan semalam (one night stand) lalu melupakannya"

saya sedih sekali kak, kakak bilang ini adalah alasan paling dodol, asal kakak tau saja.saya juga tidak menyenangi poligami, tapi saya tidak boleh egois, harus membuka mata hati saya. jangan karena ke egoisan saya, saya jadi penentang.
lebih kejam mana? membiarkan orang yang kita cintai terus2n menyentuh wanita yang blm halal untuknya krn kita tidak memberikan izin poligami??

lebih kejam mana, membuat lelaki yang kita cintai menjadi lelaki yang tidak bertanggung jawab, setelah ia meniduri wanita, dan melupakannya, yang padahal ia ingin bertanggung jawab atas perbuatannya namun kita tidak memberinya izin poligami?
coba bayangkan bagaimana bila wanita yang telah ditiduri itu adalah anak gadis kita?? relakah kita anak gadis kita di perlakukan demikian???setelah di tiduri di lupakan begitu saja??

walhu `alam....
saya hanya menterjemahkan point 5 di atas.

dalam mengqiyaskan sesuatu jg hrs ada qoidahnya kak, tdk boleh asal2an.
masak iya sie, korupsi di samakan dgn merampok dan membunuh??
dari dalil manapun korupsi tetaplah dilarang,

beda dengan poligami, ia sesuatu yang dihalalkan.
terjemahan kasar point 5 itu, zina loh kak.
masak iya, kakak lebih merelakan suami kakak berzina ketimbang berpoligami?? saya jadi bertanya, apakah kakak benar2 mencintainya??

masak iya, seseorang yang memilih berpoligami dari pada zina, kakak bilang dodol???

walhu`lam.
saya tdk ingin debat masalah poligami, krn poligami bukan hal yang hrs didebatkan. saya mohon maaf lahir batin, bila artikel ini menyinggung kakak, senang rasanya bila bisa bertemu dan berteman dengan kakak :)
skali lagi, mohon maafkan saya, bila kakak tersinggung dgn artikel ini, moga bisa sama2 di ambil hikmanya. aamiin.
salam kenal dan persahabatan dari ku :)
salam.

jeye mengatakan...

Mbak july,
Terimakasih atas responnya dan juga telah bersedia memuat komentar saya. anda bisa menghapusnya tapi tidak anda lakukan, itu sangat saya hargai.

Salam kenal, saya seorang suami dengan dua orang anak. Saya tidak ada niat utk memancing2 debat tidak perlu di blog yg bagus ini. Hanya sekedar urun pendapat dari sudut pandang saya, semoga berkenan..

Utk komentar no.5, saya berpendapat alasan "poligami lebih baik ketimbang zina" itu paling dodol, krn sangat merusak logika berpikir.

ironisnya, alasan itulah yg paling sering dipakai para poligamer.

Perbandingan seperti itu baru logis bila keduanya adalah pilihan mutlak yg mau tidak mau harus diambil salah satunya. Padahal tidak begitu.

seperti halnya poligami, berzina pun hanyalah salah satu pilihan (yg salah) - bukan satu-satunya pilihan. Masih ada pilihan lain, diantaranya: bahagia dengan satu istri...

Menjawab pemisalan anda, kalau ada orang yg memilih poligami daripada zina, maka saya katakan orang itu dodol krn tidak mampu menjaga syahwatnya. Pilihlah poligami krn ingin menolong, mengangkat derajat, menghindari fitnah dsb, bukan krn "Diri saya tidak kuat menghindari zina"..

Terakhir, poligami memang halal, ya saya setuju, tapi sesuatu yg halal bukan otomatis menjadi wajib, spt bercerai. Dia adalah salah satu pilihan sosial (misalnya ketika perang, rasio laki-wanita timpang dll).

Tapi yg marak dipertontonkan skrg adalah poligami dengan istri baru yg lebih muda dan cantik, kadang2 keturunan Eropa Timur...

JuliEd mengatakan...

Walhu'alam..
Setiap kita tdk tau kondisi yg sebenarnya terjd pd seseorg, pd rumah tangga seseorang. Yg terliht blm tentu sama dgn yg kasat mata. Hingga menjadi lebh bijak tdk menghukumi oranglain dgn apa yg hny terlihat oleh mata kita.
-
saya rasa dgn menikahi wanita telah membantunya, mengangkat derajatnya tanpa perduli alasan awalnya krn takut zina, yg kakak bilang dodol itu:)
-
kalaulah alasan krn zina adalah paling dodol, tentunya tdk akan ada perhatian yg serius pd zina, hingga memasukkan pada kategori dosa besar. Walhu'alam.
-
monogami - poligami, setiap orang berhak bahagia ats pilihannya. Krn hny orang yg bersangkutanlah yg tau benar kondisinya. Walhu'alam ..
Skali lg sy mohn maaf bila artikel ini menyinggung kakak.
Waslm.

Posting Komentar