Container Icon

Nasihat Seorang Ibu Tentang Celana Dalam



Judul diatas adalah tulisan yang ditulis oleh Prie Gs, beliau adalah salah satu penulis yang masuk dalam katagori pavorit saya..

didalam tulisan itu dituliskan….
Di sebuah acara televisi, saya melihat seorang yang sedang terjatuh dari ketinggian ratusan meter, tapi bukan soal nyawa yang pertama kali dia ingat, tapi celana dalam yang dipakainya. Orang yang sedang bertaruh dengan maut ini merasa bersyukur bahwa selama ini dia selalu mengamalkan nasihat ibunya tetang celana dalam. “Pakailah selalu celana dalam yang baik dan bersih. Ini penting jika suatu hari kau terpaksa harus menghadapi kejadian yang tak diinginkan,” begitu nasihat sang ibu kepadanya.

Dan ibu ini benar. Ketika para tenaga medis mulai berdatangan menolongnya, menelanjanginya untuk memeriksa kakinya yang patah dan kemudian mengoperasinya, orang ini bersykur, bahwa ia masih konsisten mematuhi nasihat sang ibu; memakai celana dalam yang bersih dan bagus. Dalam keadaan terburuk sekalipun, orang masih perlu memelihara kehormatannya. Apa jadinya jika yang ia kenakan adalah jenis celana yang sudah molor kolornya, sudah meranggas di sana sini, orang ini pasti akan menanggung derita dua kali. Sudah jatuh, kena aib pula.

Celana dalam memang sering kita remehkan cuma gara-gara letaknya di dalam. Saya pernah punya teman yang begitu ingin belajar yoga. Suatu hari dalam sebuah perjalanan rombongan, kami bertemu dengan seorang guru yoga yang berjanji akan mengajari kami, langsung jika kami sudah tiba di hotel nanti. Tak cuma sang murid yang bersemangat, guru ini pun jauh lebih bersemangat. Ia begitu bersemangat sehingga saat itu juga, begitu kami baru saja tiba di hotel, ia sudah meminta calon murid ini melepas seluruh pakaiannya, kecuali celana dalamnya.

Suasana kemudian jadi tegang sekali. Sang murid yang semula amat bersemangat belajar yoga ini jadi terpaku lama mendengar permintaan gurunya. Tapi guru ini sudah terlanjur bersemangat. Ia meminta dan terus meminta agar si murid ini segera menuruti permintaannya sementara si murid masih ngotot berdiam diri saja. Adakah minatnya tentang yoga redup tiba-tiba?

Tidak, kawan saya ini cuma kebingungan karena ia memakai celana dalam yang keliru, sudah kumal dan tua dengan bentuk yang sudah kendor sempurna. Dan celana ini sebetulnya tak lebih dari setumpuk gombal berlobang. Dan ketika ia dengan terpaksa membuka seluruh pakaiannya, celana ini akan menjadi sejarah penting dalam hidupnya karena sanggup membuat seluruh ruangan tergelak bersama-sama. Pasti pengalaman yang mustahil ia lupa.
***
Begitulah Prie Gs, menuturkan dengan bahasanya, walo ada yang saya cut. saya juga tidak tahu keakuratan dari tulisannya ini,benarkah ada dalam kehidupan nyata? kalopun tesis saya mengangkat tema ini, dan sayapun kemudian menyebarkan kuesioner, apalagi ditambah kuesioner itu harus dibubuhi nama, saya juga tidak yakin, kuesioner saya itu akan kembali lagi pada saya.

terlepas dari itu semua, tulisan ini cukup menggelitik saya, saya jadi teringat sebuah pengalaman dalam sebuah episode kehidupan saya, ketika itu saya dan teman saya menghadiri sebuah acara, ternyata di acara itu, menggunakan tempat yang mengharuskan si pengikut acara harus melepaskan sepatunya..

sejenak teman saya memandang saya, kemudian tersenyum… setelah itu dia mengeluarkan suara yang amat pelan “ada bawa kaus kaki cadangan tidak?, kaus kaki saya ujungnya berlubang. begitu ucapnya diakhiri dengan nyengir kuda, hehehehe…

Kadang-kadang, kita memang tidak pernah menghormati celana dalam atau sesuatu yang berada didalam cuma karena letaknya yang di dalam.
Kita adalah para penyuka kesempurnaan luaran sambil diam-diam suka menyimpan keburukan di kedalaman.

begitu juga halnya dengan penampilan pysik kita, kita sibuk mempercantik pysik kita, tapi terkadang menyepelehkan malah lupa dengan ruhani kita, yang padahal bila terjadi “selamat tinggal dunia yang datangnya itu secara tiba-tiba , anda bisa melanjutkan bagaimana kelanjutannya bukan?..”
apakah karena letaknya didalam juga?? walhu`alam bi showab…
****
Semoga bisa sama-sama diambil hikmahnya..


1 komentar :

agito mengatakan...

wah satu postingan lagi yang mengena....

jadi malu...

http://agitolearninternet.wordpress.com

Posting Komentar